Aku diruang hening
tanpa angin berdesir
aku menatap pda mlm
yg pekat
pda bagian rasa yg melekat
aku berimajinasi pda otaku yg liar
lalu mengembara pda hatimu yg agung
Rindu pdmu yg tk
tersentuh
sakitnya begitu sakit pada jarak yg kian laknat memisahkan
Bait-bait Kenangan...
Bersama puisi
Kularungkan rinduku
Di telaga sunyimu
Tenggelam di dasar hatimu
Seperti pejalan sunyi
Hatimu tak terusik rinduku
Diam tanpa riak apalagi gejolak
Bila ada takdir
Di tepi telaga ini
Aku ingin bisikkan ke telingamu
Tentang riwayat rindu kita
Yang penuh warna warni
Hatimu yang bukan
Milikku lagi kekasih
Pada bibir sang rembulan sabit
Yg kau pugar dengan
Bias bayang bayang
Wajahmu.
Kusaksikan sebuah pendar mengecup dengan manis keningku
Yg kini masih membekas menjadi Kenang"and yg indah
Membelai wajah rinduku..
No comments:
Post a Comment