KIAI NU Atau WAHABI YANG SESAT TANPA SADAR
Penerbit : Bina Aswaja
Cover : Soft Cover
Penulis : Muhammad Idrus Ramli & Muhammad Syafiq Alaydrus
Tebal : 197 Halaman
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm
Harga : Rp. 35.000,-
Mahrus Ali sempat membuat heboh negeri ini, bukunya yang berjudul “Mantan Kyai NU Menggugat Shalawat dan Dzikir Syirik” yang beredar luas beberapa tahun silam membuat resah umat dan para kyai, khususnya dari kalangan Nahdliyin. Buku sanggahannya pun muncul, ditulis oleh Lembaga Bahtsul Masail NU Jember. Kedua buku tersebut lalu menjadi perbincangan hangat dan polemik di masyarakat.
Akhirnya pada tahun 2008, Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya menggelar debat ilmiah terbuka antar dua penulis buku tersebut. Namun Mahrus Ali tidak datang, dengan alasan keamanan dan hanya diwakilkan penulis kata pengantarnya, Ust. Muammal Hamidi. Tiga tahun berselang, Mahrus Ali yang tidak menghadiri debat tersebut, tiba-tiba muncul dengan dua buku barunya “Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU Pasca Sarjana Sunan Ampel Surabaya” dan buku “Sesat Tanpa Sadar.”..
Penerbit : Bina Aswaja
Cover : Soft Cover
Penulis : Muhammad Idrus Ramli & Muhammad Syafiq Alaydrus
Tebal : 197 Halaman
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm
Harga : Rp. 35.000,-
Mahrus Ali sempat membuat heboh negeri ini, bukunya yang berjudul “Mantan Kyai NU Menggugat Shalawat dan Dzikir Syirik” yang beredar luas beberapa tahun silam membuat resah umat dan para kyai, khususnya dari kalangan Nahdliyin. Buku sanggahannya pun muncul, ditulis oleh Lembaga Bahtsul Masail NU Jember. Kedua buku tersebut lalu menjadi perbincangan hangat dan polemik di masyarakat.
Akhirnya pada tahun 2008, Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya menggelar debat ilmiah terbuka antar dua penulis buku tersebut. Namun Mahrus Ali tidak datang, dengan alasan keamanan dan hanya diwakilkan penulis kata pengantarnya, Ust. Muammal Hamidi. Tiga tahun berselang, Mahrus Ali yang tidak menghadiri debat tersebut, tiba-tiba muncul dengan dua buku barunya “Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU Pasca Sarjana Sunan Ampel Surabaya” dan buku “Sesat Tanpa Sadar.”..
No comments:
Post a Comment